Pengangguran dalam kelompok usia tingkatan 5 menjadi isu yang serius di Indonesia. Berbagai faktor penyebab pengangguran di kalangan remaja ini perlu dikaji lebih dalam agar dapat ditemukan solusi yang tepat. Salah satu faktor utama yang menyebabkan pengangguran di kalangan siswa tingkatan 5 adalah kurangnya keterampilan dan pengalaman kerja.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pakar Ekonomi Universitas Indonesia, Dr. Budi Santoso, “Keterampilan dan pengalaman kerja yang kurang dapat menjadi hambatan bagi remaja tingkatan 5 untuk mendapatkan pekerjaan. Mereka cenderung lebih sulit bersaing dengan para pekerja yang sudah memiliki pengalaman kerja.”
Selain itu, faktor pendidikan juga turut berperan dalam meningkatkan angka pengangguran di kalangan remaja tingkatan 5. Banyak siswa tingkatan 5 yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi akibat keterbatasan ekonomi. Hal ini membuat mereka kesulitan untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
Dr. Lisa, seorang ahli pendidikan dari Universitas Gajah Mada, menambahkan, “Pendidikan yang tidak memadai dan kurangnya akses terhadap pelatihan kerja juga dapat menjadi faktor penyebab tingginya angka pengangguran di kalangan remaja tingkatan 5. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar.”
Selain itu, faktor ekonomi juga turut berpengaruh dalam tingginya angka pengangguran di kalangan remaja tingkatan 5. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, tingkat pengangguran di kalangan remaja tingkatan 5 cenderung meningkat akibat minimnya lapangan kerja yang tersedia dan tingginya persaingan di pasar kerja.
Dalam mengatasi masalah pengangguran di kalangan remaja tingkatan 5, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan dunia usaha. Pemerintah perlu memberikan dukungan dalam penyediaan pelatihan kerja dan pendanaan untuk pendidikan yang lebih berkualitas. Lembaga pendidikan juga perlu lebih proaktif dalam memberikan bekal keterampilan dan pengalaman kerja kepada siswa tingkatan 5. Sedangkan dunia usaha perlu memberikan kesempatan kerja yang lebih luas bagi remaja tingkatan 5.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara berbagai pihak, diharapkan angka pengangguran di kalangan remaja tingkatan 5 dapat teratasi dan mereka dapat memiliki masa depan yang lebih cerah.