Pemerintah Indonesia saat ini dihadapkan dengan tantangan besar dalam menghadapi gejolak ekonomi global yang terjadi akibat pandemi Covid-19. Kebijakan pemerintah dalam menghadapi gejolak ekonomi global menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi negara.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, kebijakan pemerintah haruslah tepat dan efektif dalam menghadapi gejolak ekonomi global. “Pemerintah harus mampu merespons dengan cepat dan tepat terhadap perubahan ekonomi global yang terjadi,” ujarnya.
Salah satu kebijakan yang diterapkan pemerintah untuk menghadapi gejolak ekonomi global adalah stimulus ekonomi. Stimulus ekonomi diberikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat. Menurut Pakar Ekonomi Universitas Indonesia, Rizal Ramli, stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah haruslah tepat sasaran dan efektif. “Pemerintah harus memastikan bahwa stimulus ekonomi yang diberikan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian negara,” ujarnya.
Selain stimulus ekonomi, kebijakan pemerintah dalam menghadapi gejolak ekonomi global juga meliputi restrukturisasi utang dan kebijakan fiskal yang berkelanjutan. Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, kebijakan restrukturisasi utang diperlukan untuk meringankan beban utang perusahaan dan mencegah terjadinya krisis keuangan. “Pemerintah harus bekerja sama dengan sektor swasta untuk menyelesaikan masalah utang yang terjadi akibat gejolak ekonomi global,” ujarnya.
Dengan menerapkan kebijakan yang tepat dan efektif, diharapkan pemerintah mampu mengatasi gejolak ekonomi global dan menjaga stabilitas ekonomi negara. “Kebijakan pemerintah dalam menghadapi gejolak ekonomi global haruslah proaktif dan responsif terhadap perubahan ekonomi global yang terjadi,” ujar Sri Mulyani.