Perbandingan jenis ekonomi terapan di Indonesia dengan negara lain menjadi perbincangan yang menarik dalam upaya memahami perkembangan ekonomi global saat ini. Di Indonesia, terdapat beberapa jenis ekonomi terapan yang telah menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, di antaranya adalah ekonomi agraris, ekonomi industri, dan ekonomi digital.
Menurut Ahmad Erani Yustika, seorang pakar ekonomi dari Universitas Padjajaran, “Indonesia masih sangat bergantung pada ekonomi agraris, terutama dalam sektor pertanian. Namun, kita juga perlu mulai mengembangkan sektor industri dan digital untuk memperkuat perekonomian kita.” Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang menyatakan bahwa pemerintah terus mendorong diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian.
Di sisi lain, jika kita melihat negara-negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, mereka telah berhasil mengembangkan ekonomi industri dan digital secara signifikan. Menurut data dari Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), kontribusi sektor industri dan digital terhadap produk domestik bruto (PDB) negara-negara tersebut jauh lebih tinggi daripada Indonesia.
Meskipun demikian, bukan berarti Indonesia tidak memiliki potensi untuk mengembangkan sektor-sektor ekonomi tersebut. Menurut Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, “Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan jumlah pengguna internet yang terus meningkat. Ini merupakan modal yang sangat besar untuk mengembangkan ekonomi digital kita.”
Dengan demikian, perbandingan jenis ekonomi terapan di Indonesia dengan negara lain menunjukkan bahwa masih terdapat kesenjangan yang perlu diatasi. Dengan terus mendorong inovasi dan investasi di sektor-sektor ekonomi yang potensial, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengejar ketertinggalan dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi utama di dunia.